Wednesday, June 8, 2016

Ubah Pembelajaran Satu Arah Supaya Siswa Lebih Cerdas dan Kritis

Ubah Pembelajaran Satu Arah


Pola pembelajaran satu arah atau dengan kata lain guru menerangkan di depan kelas, sementara siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat penjelasan yang disampaikan. Metode pembelajaran yang demikian tidak lagi ampuh menunjang keberhasilan pendidikan. 

Sebaliknya, pendidikan perlu melibatkan berbagai peran aktif sejumlah pihak, seperti pengajar maupun peserta didik.Pada seminar yang bertema "Strategi dan Tantangan Penyiapan Pendidikan Abad 21" yang di adakan di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Dekan Fakultas Pendidikan Monash University, Prof John Loughran, menyampaikan, pendidikan tidak boleh bersifat hanya satu arah. 

Pendidikan berkualitas bisa diperoleh dari berbagai kegiatan dan pegajaran yang saling terhubung. Pengajaran harus memengaruhi pembelajaran, dan pembelajaran harus memengaruhi pengajaran. Dalam hal ini kita melihat bahwa mengajar lebih dari sekadar memberi tahu, dan belajar lebih dari sekadar mendengarkan," paparnya

Saat mengajar pun, para guru harus menerapkan prinsip pendidikan yaitu prior knowledge, pemrosesan, pengaitan, metakogisi, penerjemahan serta sintesis. John menegaskan, guru harus memastikan pengetahuan awal (prior knowledge) siswanya tentang suatu materi. Hal ini penting untuk menentukan strategi pengajaran yang akan dipakai berdasarkan informasi tersebut.

Selain itu guru juga perlu untuk memperhatikan siswanya, bahwa siswa  tidak hanya menyerap dan menghafal informasi, tapi juga bisa memproses informasi secara baik. Dengan begitu, siswa akan bisa mengaitkannya dengan ide dan pengalaman sehari-hari mereka.

Prinsip metakognisi, kata John, bisa membantu siswa menganalisa tugas dan menemukan solusi. Dengan begitu, siswa diharapkan bisa menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam konteks berbeda dan menyusunnya dalam potongan-potongan informasi supaya menjadi kesatuan yang utuh.

Dia menambahkan, para guru bisa merangsang para siswanya untuk berpikir. Salah satunya dengan mengajukan sejumlah pertanyaan seperti "Bagaimana jika …?", "Apa yang kalian pikirkan mengenai…?", atau "Bagaimana cara…?"

Penting sekali untuk menciptakan kondisi belajar positif, misalnya dengan membangun suasana belajar kolaboratif, mendorong siswa mengungkapkan ide mereka, serta memacu siswa untuk memiliki rasa ingin tahu

No comments:

Post a Comment