Friday, June 17, 2016

Bingung Pilih Tes TOEFL atau IELTS? Sesuaikan Saja dengan Kebutuhanmu

IELTS VS TOEFL


Jika kamu bukan merupakan native speaker bahasa inggris, namun biasanya kamu akan diminta untuk mengikuti tes kemahiran berbahasa inggris sebagai syarat untuk mendaftar kuliah di luar negeri. Ada dua jenis tes bahasa inggris yang diakui oleh berbagai dunia yakni International English Language Test System (IELTS) dan Test of English as A Foreign Language (TOEFL)

Hal penting sebelum kamu memilih apakah akan mengambil TOEFL atai IETS ialah dengan melihat persyaratan yang dibutuhkan pada universitas yang akan kita tuju. Kadang beberapa universitas di dunia hanya menerima skor IELTS saja , seperti beberapa kampus terkenal di Inggris, Australia dan Kanada. Namun, adapula kampus yang  menerima nilai skor TOEFL sesuai dengan kebijakan kampus yang kita ambil.

Sebelum kita lebih lanjut membahas antara TOEFL dan IELTS kita perlu memahami definisi pada kedua tes tersebut. IELTS merupakan suatu tes bahasa inggris yang digunakan untuk keperluan pendidikan dan imigrasi. Tes ini telah di terima di 9000 intitusi di 130 negara di dunia. Tes IELTS ini di pegang oleh British Council, University of Cambridge ESOL Examination dan IDP Education Australia. Tes IELTS menggunakan aksen inggris (British)yang biasanya kita jumpai di Inggris dan dibeberapa negara persemakmuran (Commonwealth) seperti Australia, Selandia Baru dan Kanada. Tes ini ada dua tipe yakni Academic dan General Training IELTS Exam tergantung pada permintaan yang syaratkan oleh pihak Universitas terkait. Untuk pola penilaian IELTS menggunakan skala band dari 0-9.

Sedangkan TOEFL merupakan tes yang akan menguji kemampuan bahasa inggris kamu lebih spesifik pada topik akademik, universitas dan situasi di ruang kelas. Tes TOEFL ini telah diterima di 8500 intitusi di 130 negara, termasuk Inggris, Amerika dan Australia dan 100 universitas terbaik di dunia. Tes TOEFL akan lebih menggunakan aksen Amerika. TOEFL biasanya menjadi salah satu syarat administrasi untuk melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat dan beberapa negara di Asia. Skor di TOEFL menggunakan skala dari 0-120 khusus untuk TOEFL iBT.

Tes IELTS dan TOEFL sama-sama dibagi menjadi empat sesi yaitu writing, listening, speaking dan reading. Tes TOEFL biasanya akan memakan waktu sekitar 4 jam-an, sedangkan IELTS durasinya lebih pendek yakni 2 jam 45 menit. Di bawah akan dibahas lebih lanjut untuk masing-masing session antara IELTS atau TOEFL yang nantinya pada akhirnya kalian dapat menentukan tes mana yang cocok untuk kamu.

Sesi Reading

Reading di TOEFL
Pada sesi reading TOEFL akan disajikan antara 3-6  bacaan  berbahasa inggris dengan tema akademik  model jawaban hanya pilihan ganda dalam waktu 1 jam. Pertanyaan pada sesi reading untuk TOEFL mencakup keseluruhan isi teks mulai dari ide pokok, vocabulary, inferring, detail dan lainnya. 

Reading di IELTS
Sedangkan untuk IELTS tes reading akan terdapat 15 jenis tipe seperti jawaban singkat, plihan jawaban true or false, rangkuman dan pilihan ganda. Tes IELTS lebih memberikan pengalaman  praktik yang lebih realistik. Biasanya tes akan dibagi menjadi 3 X 20 menit persesi, tentunya ini akan sangat menyusahkan karena jeda persesi sangat terbatas. Oleh karena itu kerjakan soal yang paling mudah terlebih dahulu baru ke soal yang agak sulit. Manajemen waktu disini sangat menentukan hasil IETS kamu.

Sesi Listening

Listening di TOEFL
Pada tes TOEFL soal listening akan membutuhkan waktu antara 40 sampai 60 menit dan rata-rata soalnya bercerita tentang kehidupan universitas atau kampus. Untuk IELTS sesi listening membutuhkan waktu 30 menit yang dibagi menjadi 4 sesi seperti informasi dari dosen, sebuah percakapan tentang pendidikan dan academic lecture. Tes TOEFL yang memakan waktu lama harus membutuhkan konsentrasi super tinggi agar tidak sampai ketinggalan.

Listening di IELTS
Saat mengambil tes IELTS kita akan mendengarkan percakapan menggunakan aksen dari negara seperti Inggris, Australia dan Kanada, sedangkan untuk TOEFL menggunakan aksen Amerika. Mungkin banyak yang berpendapat bahwa mereka lebih mudah untuk memahami sebuah percakapan yang menggunakan aksen Amerika tetapi jika kampus kamu yang dipilih di Inggris atau Australia maka tes IELTS wajib kamu ambil dan wajib untuk mulai terbiasa mendengarkan aksen inggris. Kita kesusahan untuk memahami aksen inggris karena kita hanya kurang terbiasa, maka oleh karena itu mulai berlatihlah.

Sesi Speaking

Speaking di TOEFL
Untuk TOEFL soal akan muncul melalui layar monitor khususnya bagi kalian yang mengambil TOEFL iBT kamu akan disajikan enam soal yang harus kamu jawab masih seputar tentang dunia kampus. Kamu nantinya akan diberikan beberapa detik untuk memikirkan jawaban apa yang ingin kamu sampaikan Melihat sifatnya yang online maka kita harus memberikan jawaban secara tepat tanpa ada jeda terlalu lama. Untuk menghindari jeda terlalu lama, ada baiknya kita untuk rajin latihan soal-soal speaking TOEFl, sehingga kita akan memahami jenis atau tipe soal yang biasanya muncul. 

Tes speaking di TOEFL akan memakan waktu 20 menit dengan enam tipe soal yang berbeda, 2 soal biasanya kita akan diminta untuk  memberikan opini atau mendeskripsikan tentang sesuatu seperti keluargamu, kotamu atau guru favorit. Untuk soal yang lainnya biasanya merupakan integrasi dengan listening, nantinya kita akan dihadapkan sebuah percakapan dua orang yang bercerita tentang dunia kampus dan kita diminta untuk membuat kesimpulan terhadap apa yang sedang di bicarakan.

Speaking di IELTS
Sedangkan untuk durasi IELTS lebih singkat yakni 15-20 menit. Lebih menarik pada sesi ini kamu akan berhadapan langsung dengan native speaker atau mbak/mas bule. Soal yang diberikan akan berjumlah enam soal, jenis soalnya lebih beragam. Pada bagian awal si penguji akan menggali informasi pribadi kita dengan pertanyaan yang sudah familar seperti nama, kegiatan, hobi, pekerjan, makanan favorit.

Pada bagian kedua kita akan dihadapkan pada pilihan kartu yang berisi berbagai macam topik. Pada sesi ini kita diharuskan untuk memilih salah satu kartu tersebut yang didalamnya terdapat pertanyaan yang harus kamu jawab secara langsung pada penguji. Kurang lebih terdapat dua soal yang harus kamu jawab dalam durasi 2 menit untuk setiap pertanyaan yang diajukan.  Soal lainnya akan menguji kemampuan speaking kita dalam menanggapi suatu topik permasalahan. Tes Speaking IELTS membuat tes semakin menyenangkan sekaligus menegangkan karena kita akan dihadapkan langsung dengan penguji yang sudah fasih berbahasa inggris, tetapi tenang mereka akan membuat tes speaking ini menjadi santai seperti sedang melakukan percakapan biasa.

Sesi Writing
Perbedaan real pada dua tes ini ialah terletak pada alat input yang digunakan saat menulis. Pada TOEFL, kita akan menggunakan keyboard sebagai senjata utama kita sedangkan IELTS kita akan menggunakan kertas. 

Writting di TOEFL
Pada sesi writtting  di TOEFL membutuhkan waktu 50 menit dengan dua jenis pertanyaan yang akan tampil di layar komputer. Pada layar komputer nantinya akan muncul gambaran singkat atau deskripsi singkat mengenai sebuah  permasalahan. Kadang tipe soalnya kita diharuskan memilih antara dua pilihan yang saling bertentangan, kita diwajibkan untuk memilih salah satu jawaban dan berilah detail dan alasan secara jelas. Pada sesi writing di TOEFL juga akan diselipkan sebuah percakapan (listening) antara dua orang yang membicarakan suatu topik. Pada TOEFL kita harus menuliskan jawaban kurang lebih 450-600 kata. Format jawaban juga harus diperhatikan mulai dari introduction sampai dengan kesimpulan.

Writting di IELTS
Soal IELTS pada writing memiliki dua jenis tipe yakni Academic dan General Training. Untuk tipe Academic ini sangat cocok untuk kamu yang akan mengambil kuliah di luar negeri sedangkan untuk general training lebih dikhususkan untuk tujuan imigrasi. Pada IELTS writing akan membutuhkan waktu 1 jam yang terdiri dari 2 jenis tipe. Pada tipe soal pertama kita akan dihadapkan pada soal yang berbentuk gambar, diagram atau tabel. Pada gambar tersebut biasanya memuat suatu informasi tertentu. Tugas kita tinggal menuliskan dan merangkum isi informasi yang terdapat pada tabel atau diagram tersebut dalam 250 kata. Untuk jenis soal yang kedua, kita biasanya diminta untuk menuliskan essay dengan topik tertentu.

Jadi pilih yang mana TOEFL atau IELTS

Kamu memilih TOEFL jika:
Lebih menyukai aksen Amerika saat mendengarkan
Lebih menyukai jawaban pilihan ganda
Lebih suka dengan soal reading dan listening untuk konteks akademik
Dapat berkonsentrasi untuk durasi yang cukup lama
Lebih suka menggunakan komputer saat menulis
Lebih nyaman menggunakan komputer dibandingkan tulisan tangan

IELTS diambil  jika:
Suka berbicara langsung tatap muka saat sesi speaking
Tidak menyukai jawaban pilihan ganda kurang menantang
Dapat memahami aksen inggris secara benar
Suka tes dengan durasi yang cukup pendek hanya 2 jam
Tidak dapat berkonsentrasi untuk mengikuti tes yang berdurasi lama.

Namun, pada akhirnya tetap harus melihat tujuan awal kita, misal kita akan melanjutkan kuliah di Univesitas yang mensyaratkan melampirkan skor IELTS maka baiknya kamu mulai dari sekarang berlatih dan mengambil TES IELTS. Sebaliknya jika kampus yang kamu tuju wajib menggunakan skor TOEFL maka ambillah tes TOEFL. Untuk bisa mengambil tes tersebut perlu persiapan yang matang minimal beberapa bulan setelah kamu mendaftar, mengingat biaya yang harus dibayarkan untuk dua tes ini bisa dibilang tidak murah. Maka persiapkanlah secara matang dan semoga mendapatkan nilai terbaik sehingga uang yang telah kamu keluarkan menjadi tidak sia-sia.

No comments:

Post a Comment